Senin, 19 November 2012

Waspadai Ghibah dan Namimah !

Syaikh Abdul ‘Azīz bin Bāz raḥimahullāh pernah ditanya:

Sebuah fenomena yang patut diperhatikan bahwasanya pada akhir-akhir ini ada sebagian penimba ilmu yang menjatuhkan kehormatan para ulama besar apabila mereka (ulama besar) tidak sepakat dengan hawa nafsu, keinginan, dan keyakinan mereka. Bagaimana pendapat anda?


Beliau menjawab:

Kami memohon hidayah kepada Allāh untuk kami dan juga untuk mereka. Kewajiban seorang yang berilmu ataupun yang lainnya untuk mewaspadai dari perbuatan ghibah (menggunjing, pent). Wajib hukumnya menjaga kehormatan dan harga diri kaum muslimin. Wajib pula atas mereka untuk mewaspadai namimah (adu domba). Perbuatan ini semua wajib diwaspadai.

Ghibah dan namimah termasuk perilaku yang sangat buruk. Oleh sebab itu, setiap muslim berkewajiban untuk berhati-hati dari keduanya.

Ghibah itu adalah kamu menceritakan tentang saudaramu dengan sesuatu yang tidak dia sukai.
Adapun namimah adalah menukil ucapan buruk dari suatu kaum kepada kaum yang lain, atau dari seorang individu kepada individu yang lain. Sebab perbuatan ini semua akan menimbulkan permusuhan dan kebencian.

Setiap muslim memiliki kewajiban untuk mewaspadai ghibah dan namimah. Mereka wajib untuk menghormati harga diri kaum muslimin; terlebih lagi para ulama (orang-orang yang berilmu, pent). Sudah semestinya kehormatan mereka itu dijaga. Jauhilah pembicaraan yang mendiskreditkan kehormatan mereka.

Adapun orang yang dengan sengaja menyebarkan kemungkaran secara terang-terangan atau kebid’ahan maka tidak ada [larangan] ghibah untuk [membongkar kejahatan] mereka; selama dalam perkara/bid’ah yang mereka tampakkan secara terang-terangan [di muka umum].

Majmū’ Fatawa wa Maqālat Mutanawwi’ah, Juz 8

0 komentar:

Posting Komentar