Kamis, 17 Oktober 2013

Bikin Undang-undang

Dodi datang bertandang pada sepupunya yang bernama Allan, ia berdomisili di sebuah kota. Suatu pagi yang lengang Dodi diajak cari sarapan, mereka naik mobil, tentu Allan yang nyopir. Di perempatan jalan, waduh…, lampu merah menyala, tapi Allan melaju terus, maka itu Dodi menegor sepupunya itu.
Dodi : Lampu merah, mengapa engkau melaju terus?!
Allan : Alah…, tenang aja, di Negeri ini aku bisa bikin Undang-undang kok…!, jawabnya santai..
Dodi : Bagaimana bisa?!, bukankah yang membuat Undang-undang itu DPR plus Pemerintah?!
Allan : (Meminggirkan mobilnya)
Dodi : Mengapa meminggir?!
Allan : Mau menjawab pertanyaanmu!!, jawabnya ketus.
Dodi : Mengapa harus meminggir?!
Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya serta diambil dompetnya yang tebal itu dan ditaruhnya di depan Dodi seraya berkata): Ini jawabannya!! Sambil menancapkan gas…
Dodi : Oh…!!!

ADVOKAT

Suatu sore dua anak muda, mereka adalah mahasiswa Fakultas Hukum sedang terlibat diskusi kecil, nama mereka adalah Fredi dan Ibrahim:
Fredi : Apa ya, kepanjangan daripada ADVOKAT?
Ibrahim : Ada Duit adVOKasi All ouT!
Fredi : Hah…!!

Puntung Rokok

Singapore termasuk salah satu Negara yang bersih, bagi sesiapa yang
membuang sampah sembarangan bisa didenda, termasuk puntung rokok
sekalipun. Suatu ketika si Jeki sedang berlibur, tapi nampaknya ia tak tahu akan adanya aturan itu, ia merokok sendirian samabil duduk di bangku. Oleh sebab rokok sudah hampir
habis
dibuanglah begitu saja dan persis jatuh di sisi kaki kanannya. Tampa disangka
tanpa dinyana, tiba tiba datang petugas:
Petugas : Tahukah anda, bahwa anda telah melakukan pelanggaran?!!. Tegasnya;
Azam : Tidak tahu, apa gerangan yang telah saya perbuat?!!
Petugas : Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok!!. Tegasnya lagi;
Azam : Dengan sigap ia menjawab, ‘oh…, maaf terjatuh…, dan lalu diambilnya puntung rokok itu serta langsung dihisapnya lagi….
Petugas : ??!!!!!

Puntung Rokok

Singapore termasuk salah satu Negara yang bersih, bagi sesiapa yangmembuang sampah sembarangan bisa didenda, termasuk puntung rokoksekalipun. Suatu ketika si Jeki sedang berlibur, tapi nampaknya ia tak tahu akan adanya aturan itu, ia merokok sendirian samabil duduk di bangku. Oleh sebab rokok sudah hampirhabisdibuanglah begitu saja dan persis jatuh di sisi kaki kanannya. Tampa disangkatanpa dinyana, tiba tiba datang petugas:Petugas : Tahukah anda, bahwa anda telah melakukan pelanggaran?!!. Tegasnya;Azam : Tidak tahu, apa gerangan yang telah saya perbuat?!!Petugas : Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok!!. Tegasnya lagi;Azam : Dengan sigap ia menjawab, ‘oh…, maaf terjatuh…, dan lalu diambilnya puntung rokok itu serta langsung dihisapnya lagi….Petugas : ??!!!!!

PILIH GADIS MATEMATIS ATAU GADIS LOGIS?

 Ada dua orang gadis, salah satu dari mereka cara
berpikirnya MATEMATIS (M) dan yang lainnya cara
berpikirnya mengandalkan LOGIKA ( L) . Mereka berdua
berjalan pulang melewati jalan yang gelap, dan
jarak rumah mereka masih agak jauh. Setelah beberapa
lama mereka berjalan....

M : Apakah kamu juga memperhatikan, ada seorang pria
yang sedang berjalan mengikuti kita kira2 sejak
tigapuluh delapan setengah menit yang lalu? Saya
khawatir dia bermaksud jelek.

L : Itu hal yang Logis. Dia ingin memperkosa kita.

M : Oh tidak, dengan kecepatan berjalan kita seperti
ini, dalam waktu 15 menit dia akan berhasil menangkap
kita. Apa yang harus kita lakukan.

L : Hanya ada 1 cara logis yg harus kita lakukan,
yaitu berjalan lebih cepat.

M : Itu tidak banyak membantu, gimana nich.....

L : Tentu saja itu tidak membantu, Logikanya kalau
kita berjalan lebih cepat dia juga akan mempercepat
jalannya.

M : Lalu, apa yang harus kita lakukan? Dengan
kecepatan kita seperti ini dia akan berhasil menangkap
kita dalam waktu dua setengah menit...

L : Hanya ada satu langkah Logis yang harus kita
lakukan.. Kamu lewat jalan yang ke kiri dan aku lewat
jalan yang kekanan. sehingga dia tidak bisa mengikuti
kita berdua dan hanya salah satu yang diikuti
olehnya.

Setelah kedua gadis itu berpisah, ternyata Pria tadi
mengikuti langkah si gadis yang menggunakan logika
(L ). Gadis matematis ( M) tiba di rumah lebih dulu dan
dia khawatir akan keselamatan sahabatnya. Tapi, tidak
berapa lama kemudian, Ga dis Logika (L ) datang.

M : Oh terima kasih Tuhan.. Kamu tiba dengan selamat.
Eh, gimana pengalamanmu diikuti oleh Pria tadi?

L : Setelah kita berpisah dia mengikuti aku terus.

M : Ya.. ya.. Tetapi apa yang terjadi kemudian dengan
kamu?

L : Sesuai dengan logika saya langsung lari sekuat
tenaga dan Pria itupun juga lari sekuat tenaga
mengejar saya.

M : Dan... dan..

L : Sesuai dengan logika dia berhasil mendekati saya
di tempat yang gelap...

M : Lalu.. Apa yang kamu lakukan?

L : Hanya ada satu hal logis yang dapat saya lakukan,
yaitu saya mengangkat rok saya..

M : Oh... Lalu apa yang dilakukan pria tadi?

L : Sesuai dengan logika... Dia menurunkan
celananya...

M : Oh tidak... Lalu apa yang terjadi kemudian?

L : Hal yang logis bukan, kalau gadis yang mengangkat
roknya larinya lebih cepat dari pada lelaki yang
berlari sambil memelorotkan celananya... So akhirnya
aku bisa lolos dari pria itu...

Kakek Tua dan Wali Allah

Cerita berikut adalah cerita Tasawufan, hanya sebuah anekdot sufi tentu saja tidak harus ditanggapi secara serius dan jika ada hal-hal kurang berkenan dalam cerita itu jangan terlalu serius ditanggapi anggap saja ini hanya sebuah cerita belaka.
Di sebuah Desa di daerah Sumatera tinggallah orang tua yang telah berumur 70 tahun. Sewaktu muda dia sangat rajin beribadah, namun ketika sudah tua mulai malas-malasan bahkan tidak pernah lagi melaksanakan shalat juga ibadah-ibadah lain.
Suatu hari ada seorang Wali Allah datang kekampungnya memberikan ceramah, kakek tua tadi ikut mendengarkan ceramah Wali tersebut. Tentu saja ceramah seorang Wali Allah berisi hakikat dan ajakan untuk memperbanyak ibadah sebagai persiapan ketika akan meninggal dunia.
Sang Wali Allah berkata,
Hai Manusia-manusia, sadarlah bahwa umur kita ini semakin lama semakin berkurang dan tidak ada manusia yang bisa menolak kematian. Amal perbuatan anda akan diperhitungkan, kalau lebih banyak buruk dari pada baik maka anda akan dimasukkan ke dalam neraka. Neraka itu sangat panas, 7 kilometer saja jarak dari neraka maka otak anda akan mendidih. Karena itu sadarlah, segeralah bertaubat, perbanyaklah ibadah dan carilah orang yang makbul do’anya agar mendo’akan saudara-saudara sekalian. Do’a seorang Wali itu pasti dimakbulkan Tuhan karena Wali Allah itu adalah kekasih Allah”.
Begitulah Wali Allah memberikan ceramah kepada warga kampung tersebut. Mendengar ceramah  Wali Allah, kakek tua siang malam tidak bisa tidur, dia sangat takut akan siksa neraka. Kesalahan-kesalahan masa lalu setiap saat terbanyang dan sangat mengganggu. Dia ingat akan petuah Wali Allah bahwa bersedekah dan meminta do’a kepada Wali Allah itu adalah ibadah tinggi dan do’a Wali sangat dimakbulkan Tuhan.
Kakek tua bukanlah seorang yang  kaya, hidupnya pas-pasan, satu-satu nya harta berharga yang dia miliki adalah seekor kambing jantan. Dia ingin sekali memberikan kambing miliknya kepada Wali Allah akan tetapi tempat tinggal Wali Allah itu sangat jauh dari rumahnya (lebih kurang 100 km).
Akhirnya dileher kambing itu dituliskan sebuah pesan :
KAMBING UNTUK WALI ALLAH
TOLONG YA WALI ALLAH DO’AKAN SAYA AGAR MASUK SURGA, DI EMPERAN SURGA PUN TAK APALAH ASAL JANGAN DI NERAKA. KONON KABARNYA NERAKA ITU PANAS SEKALI, TOLONG YA  WALI ALLAH DO’AKAN SAYA.
DARI
KEKEK TUA BIN KAKEK SANGAT TUA
Kemudian kakek tua menuntun kambing dengan berjalan kaki sejauh 8 km dan dilepas begitu saja dan kakek itu pulang kerumahnya. Kambing itu dilihat oleh seorang anak muda dan membaca tulisan itu dan menuntun juga sejauh 8 km. Demikianlah sambung menyambung akhirnya kambing itu sampai kepada Wali Allah.
Wali Allah membaca tulisan di leher kambing, kemudian Beliau mendo’akan orang tua itu agar masuk surga.
Dua bulan kemudian meninggallah orang tua itu dan dikuburkan oleh penduduk kampung. Orang sekampung dibuat geger karena orang tua yang tidak pernah shalat meninggalnya dalam keadaan tersenyum.
Setelah yang mengantar jenazah pulang, di dalam kubur kakek tua didatangi oleh Malaikat Munkar Nankir. Kakek tua melihat malaikat itu dengan heran dan dalam hati berbisik, “Rasa nya aku kenal dengan orang ini”. Belum sempat kakek tua beramah tamah dengan kedua Malaikat, langsung  Malaikat bertanya dengan suara membentak:
Maa Rabbuka!
Kakek tua terkejut, tentu saja dia bingung dengan ucapan malaikat karena dia tidak mengerti sama sekali bahasa Arab, “Jangan lah kau bentak-bentak aku, aku tak paham dengan yang kau cakapkan itu, semuanya sudah aku serah kepada Wali Allah
Malaikat melanjutkan bertanya masih dengan suara membentak,
Wa Maa Nabiyyuka!
Dengan kesal Kekek Tua juga menjawab dengan membentak pula, “Kenapa kau memaksa, aku tak paham yang kau cakapkan itu, semuanya sudah aku serahkan kepada Wali Allah!
Malaikat tidak memperdulikan jawaban kakek tua dan tetap melanjutkan pertanyaan dengan suara yang lebih keras
Wa Maa Qiblatuka!
Dengan marah kakek tua bangkit, “Tak kau hargai aku ya, ku tinju kau nanti!” sambil mangacungkan tinjunya. Kedua malaikat sangat ketakutan dan lari terbirit-birit dan melapor kepada Allah.
Ya Allah, ada manusia ganjil di kuburan sana
Manusia ganjil bagaimana?” tanya Allah
Setiap pertanyaan kami selalu jawabannya, sudah diserahkan kepada Wali Allah dan ketika kami mengajukan pertanyaan ke-3 dia marah dan kami mau di tinju nya
Hebat orang itu berani meninju malaikat, coba kalian bawa buku catatan amalannya
Malaikat membawa buku catatan kakek tua kehadapan Allah dan ketika Allah membuka buku tersebut dengan senyum-senyum berkata, “Oh kalau yang ini nggak usah kalian urus, ini urusan Aku, buka aja pintu surga, masukkan dia kedalam surga

Selesai

Jika Guru Matematika mengajar B.Inggris

Suatu ketika guru matematika menggantikan guru bahasa Inggris yang sedang sakit. Ia melengkapi tabel irregular verb ( kata kerja tak beraturan) di papan tulis. Namun sialnya, ada bentuk yang Ia lupa pada salahsatu kata kerja past participle.Berikut tabelnya:
InfinitivePastPast participle
ComeCameCome
DoDidDone
FlyFlewFlown
GrowGrew
Guru lupa bentuk ini!!
Guru matematika itupun tak kehilangan akal, Iapun mencoba sebuah rumus didepan murid- muridnya: Dimisalkan bentuk kata kerja tersebut adalah x. Lalu Ia mencoba menyusun persamaan :
Dan dengan sedikit operasi aljabar didapat
Akhirnya ketemu, bentuk past participle yang dimaksud adalah “Grown“. Beginilah kalau guru matematika mengajar bahasa Inggris, tak bisa lepas dari rumus!! Tapi apa pendapatmu dengan cara guru menemukan bentuk tersebut??
Reference : dari Bymath.com dengan pengembangannya.

Tersesat di Syurga

Seorang pemuda, ahli amal ibadah datang ke seorang Sufi. Sang pemuda dengan bangganya mengatakan kalau dirinya sudah melakukan amal ibadah wajib, sunnah, baca Al-Qur’an, berkorban untuk orang lain dan kelak harapan satu satunya adalah masuk syurga dengan tumpukan amalnya.
Bahkan sang pemuda tadi malah punya catatan amal baiknya selama ini dalam buku hariannya, dari hari ke hari.
“Saya kira sudah cukup bagus apa yang saya lakukan Tuan…”
“Apa yang sudah anda lakukan?”
“Amal ibadah bekal bagi syurga saya nanti…”
“Kapan anda menciptakan amal ibadah, kok anda merasa punya?”
Pemuda itu diam…lalu berkata,
“Bukankah semua itu hasil jerih payah saya sesuai dengan perintah dan larangan Allah?”
“Siapa yang menggerakkan jerih payah dan usahamu itu?”
“Saya sendiri…hmmm….”
“Jadi kamu mau masuk syurga sendiri dengan amal-amalmu itu?”
“Jelas dong tuan…”
“Saya nggak jamin kamu bisa masuk ke syurga. Kalau toh masuk kamu malah akan tersesat disana…”
Pemuda itu terkejut bukan main atas ungkapan Sang Sufi. Pemuda itu antara marah dan diam, ingin sekali menampar muka sang sufi.
“Mana mungkin  di syurga ada yang tersesat. Jangan-jangan tuan ini ikut aliran sesat…” kata pemuda itu menuding Sang Sufi.
“Kamu benar. Tapi sesat bagi syetan, petunjuk bagi saya….”
“Toloong diperjelas…”
“Begini saja, seluruh amalmu itu seandainya ditolak oleh Allah bagaimana?”
“Lho kenapa?”
“Siapa tahu anda tidak ikhlas dalam menjalankan amal anda?”
“Saya ikhlas kok, sungguh ikhlas. Bahkan setiap keikhlasan saya masih saya ingat semua…”
“Nah, mana mungkin ada orang yang ikhlas, kalau masih mengingat-ingat amal baiknya? Mana mungkin anda ikhlas kalau anda masih mengandalkan amal ibadah anda?
Mana mungkin anda ikhlas kalau anda sudah merasa puas dengan amal anda sekarang ini?”
Pemuda itu duduk lunglai seperti mengalami anti klimaks, pikirannya melayang membayang bagaimana soal tersesat di syurga, soal amal yang tidak diterima, soal ikhlas dan tidak ikhlas.
Dalam kondisi setengah frustrasi, Sang sufi menepuk pundaknya.
“Hai anak muda. Jangan kecewa, jangan putus asa. Kamu cukup istighfar saja. Kalau kamu berambisi masuk syurga itu baik pula. Tapi, kalau kamu tidak bertemu dengan Sang Tuan Pemilik dan Pencipta syurga bagaimana? Kan sama dengan orang masuk rumah orang, lalu anda tidak berjumpa dengan tuan rumah, apakah anda seperti orang linglung atau orang yang bahagia?”
“Saya harus bagaimana tuan…”
“Mulailah menuju Sang Pencipta syurga, maka seluruh nikmatnya akan diberikan kepadamu. Amalmu bukan tiket ke syurga. Tapi ikhlasmu dalam beramal merupakan wadah bagi ridlo dan rahmat-Nya, yang menarik dirimu masuk ke dalamnya…”
Pemuda itu semakin bengong antara tahu dan tidak.
“Begini saja, anak muda. Mana mungkin syurga tanpa Allah, mana mungkin neraka bersama Allah?”
Pemuda itu tetap saja bengong. Mulutnya melongo seperti kerbau.

Kakek Tua dan Wali Allah

Cerita berikut adalah cerita Tasawufan, hanya sebuah anekdot sufi tentu saja tidak harus ditanggapi secara serius dan jika ada hal-hal kurang berkenan dalam cerita itu jangan terlalu serius ditanggapi anggap saja ini hanya sebuah cerita belaka.
Di sebuah Desa di daerah Sumatera tinggallah orang tua yang telah berumur 70 tahun. Sewaktu muda dia sangat rajin beribadah, namun ketika sudah tua mulai malas-malasan bahkan tidak pernah lagi melaksanakan shalat juga ibadah-ibadah lain.
Suatu hari ada seorang Wali Allah datang kekampungnya memberikan ceramah, kakek tua tadi ikut mendengarkan ceramah Wali tersebut. Tentu saja ceramah seorang Wali Allah berisi hakikat dan ajakan untuk memperbanyak ibadah sebagai persiapan ketika akan meninggal dunia.
Sang Wali Allah berkata,
Hai Manusia-manusia, sadarlah bahwa umur kita ini semakin lama semakin berkurang dan tidak ada manusia yang bisa menolak kematian. Amal perbuatan anda akan diperhitungkan, kalau lebih banyak buruk dari pada baik maka anda akan dimasukkan ke dalam neraka. Neraka itu sangat panas, 7 kilometer saja jarak dari neraka maka otak anda akan mendidih. Karena itu sadarlah, segeralah bertaubat, perbanyaklah ibadah dan carilah orang yang makbul do’anya agar mendo’akan saudara-saudara sekalian. Do’a seorang Wali itu pasti dimakbulkan Tuhan karena Wali Allah itu adalah kekasih Allah”.
Begitulah Wali Allah memberikan ceramah kepada warga kampung tersebut. Mendengar ceramah  Wali Allah, kakek tua siang malam tidak bisa tidur, dia sangat takut akan siksa neraka. Kesalahan-kesalahan masa lalu setiap saat terbanyang dan sangat mengganggu. Dia ingat akan petuah Wali Allah bahwa bersedekah dan meminta do’a kepada Wali Allah itu adalah ibadah tinggi dan do’a Wali sangat dimakbulkan Tuhan.
Kakek tua bukanlah seorang yang  kaya, hidupnya pas-pasan, satu-satu nya harta berharga yang dia miliki adalah seekor kambing jantan. Dia ingin sekali memberikan kambing miliknya kepada Wali Allah akan tetapi tempat tinggal Wali Allah itu sangat jauh dari rumahnya (lebih kurang 100 km).
Akhirnya dileher kambing itu dituliskan sebuah pesan :
KAMBING UNTUK WALI ALLAH
TOLONG YA WALI ALLAH DO’AKAN SAYA AGAR MASUK SURGA, DI EMPERAN SURGA PUN TAK APALAH ASAL JANGAN DI NERAKA. KONON KABARNYA NERAKA ITU PANAS SEKALI, TOLONG YA  WALI ALLAH DO’AKAN SAYA.
DARI
KEKEK TUA BIN KAKEK SANGAT TUA
Kemudian kakek tua menuntun kambing dengan berjalan kaki sejauh 8 km dan dilepas begitu saja dan kakek itu pulang kerumahnya. Kambing itu dilihat oleh seorang anak muda dan membaca tulisan itu dan menuntun juga sejauh 8 km. Demikianlah sambung menyambung akhirnya kambing itu sampai kepada Wali Allah.
Wali Allah membaca tulisan di leher kambing, kemudian Beliau mendo’akan orang tua itu agar masuk surga.
Dua bulan kemudian meninggallah orang tua itu dan dikuburkan oleh penduduk kampung. Orang sekampung dibuat geger karena orang tua yang tidak pernah shalat meninggalnya dalam keadaan tersenyum.
Setelah yang mengantar jenazah pulang, di dalam kubur kakek tua didatangi oleh Malaikat Munkar Nankir. Kakek tua melihat malaikat itu dengan heran dan dalam hati berbisik, “Rasa nya aku kenal dengan orang ini”. Belum sempat kakek tua beramah tamah dengan kedua Malaikat, langsung  Malaikat bertanya dengan suara membentak:
Maa Rabbuka!
Kakek tua terkejut, tentu saja dia bingung dengan ucapan malaikat karena dia tidak mengerti sama sekali bahasa Arab, “Jangan lah kau bentak-bentak aku, aku tak paham dengan yang kau cakapkan itu, semuanya sudah aku serah kepada Wali Allah
Malaikat melanjutkan bertanya masih dengan suara membentak,
Wa Maa Nabiyyuka!
Dengan kesal Kekek Tua juga menjawab dengan membentak pula, “Kenapa kau memaksa, aku tak paham yang kau cakapkan itu, semuanya sudah aku serahkan kepada Wali Allah!
Malaikat tidak memperdulikan jawaban kakek tua dan tetap melanjutkan pertanyaan dengan suara yang lebih keras
Wa Maa Qiblatuka!
Dengan marah kakek tua bangkit, “Tak kau hargai aku ya, ku tinju kau nanti!” sambil mangacungkan tinjunya. Kedua malaikat sangat ketakutan dan lari terbirit-birit dan melapor kepada Allah.
Ya Allah, ada manusia ganjil di kuburan sana
Manusia ganjil bagaimana?” tanya Allah
Setiap pertanyaan kami selalu jawabannya, sudah diserahkan kepada Wali Allah dan ketika kami mengajukan pertanyaan ke-3 dia marah dan kami mau di tinju nya
Hebat orang itu berani meninju malaikat, coba kalian bawa buku catatan amalannya
Malaikat membawa buku catatan kakek tua kehadapan Allah dan ketika Allah membuka buku tersebut dengan senyum-senyum berkata, “Oh kalau yang ini nggak usah kalian urus, ini urusan Aku, buka aja pintu surga, masukkan dia kedalam surga

Selesai

Takut Miskin di Akhirat

Mengingat harga-harga barang kebutuhan terus meningkat, seorang pemuda selalu mengeluh karena tak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Setelah berdiskusi dengan seorang kiai makrifat, pemuda itu pun mengikuti anjurannya untuk menjalankan shalat Hajat serta tetap istiqomah melaksanakan shalat wajib lima waktu.
”Pak Kiai, tiga tahun sudah saya menjalankan ibadah sesuai anjuran Bapak. Setiap hari saya shalat Hajat semata-mata agar Allah SWT melimpahkan rezeki yang cukup. Namun, sampai saat ini saya masih saja miskin,” keluh si pemuda.
“Teruskanlah dan jangan berhenti, Allah selalu mendengar doamu. Suatu saat nanti pasti Allah mengabulkannya. Bersabarlah!” Jawab sang kiai.
”Bagaimana saya bisa bersabar, kalau semua harga kebutuhan serba naik! Sementara saya masih juga belum mendapat rezeki yang memadai. Bagaimana saya bisa memenuhi kebutuhan hidup?”
”Ya tentu saja tetap dari Allah, pokoknya sabar, pasti ada jalan keluarnya. Teruslah beribadah.”
”Percuma saja Pak Kiai. Setiap hari shalat lima waktu, shalat Hajat, shalat Dhuha, tapi Allah belum juga mengabulkan permohonan saya. Lebih baik saya berhenti saja beribadah…” jawab pemuda itu dengan kesal.
”Kalau begitu, ya sudah. Pulang saja. Semoga Allah segera menjawab permintaanmu,” timpal kiai dengan ringan.
Pemuda itu pun pulang. Rasa kesal masih menggelayuti hatinya hingga tiba di rumah. Ia menggerutu tak habis-habisnya hingga tertidur pulas di kursi serambi. Dalam tidur itu, ia bermimpi masuk ke dalam istana yng sangat luas, berlantaikan emas murni, dihiasi dengan lampu-lampu terbuat dari intan permata. Bahkan beribu wanita cantik jelita menyambutnya. Seorang permaisuri yang sangat cantik dan bercahaya mendekati si pemuda.
”Anda siapa?” tanya pemuda.
”Akulah pendampingmu di hari akhirat nanti.”
”Ohh… lalu ini istana siapa?”
”Ini istanamu, dari Allah. Karena pekerjaan ibadahmu di dunia.”
”Ohh… dan taman-taman yang sangat indah ini juga punya saya?”
”Betul!”
”Lautan madu, lautan susu, dan lautan permata juga milik saya?”
”Betul sekali.”
Sang pemuda begitu mengagumi keindahan suasana syurga yang sangat menawan dan tak tertandingi. Namun, tiba-tiba ia terbangun dan mimpi itu pun hilang. Tak disangka, ia melihat tujuh mutiara sebesar telor bebek. Betapa senang hati pemuda itu dan ingin menjual mutiara-mutiara tersebut. Ia pun menemui sang kiai sebelum pergi ke tempat penjualan mutiara.
“Pak Kiai, setelah bermimpi saya mendapati tujuh mutiara yang sangat indah ini. Akhirnya Allah menjawab doa saya,” kata pemuda penuh keriangan.
”Alhamdulillah. Tapi perlu kamu ketahui bahwa tujuh mutiara itu adalah pahala-pahala ibadah yang kamu jalankan selama 3 tahun lalu.”
”Ini pahala-pahala saya? Lalu bagaimana dengan syurga saya Pak Kiai?”
”Tidak ada, karena Allah sudah membayar semua pekerjaan ibadahmu. Mudah-mudahan kamu bahagia di dunia ini. Dengan tujuh mutiara itu kamu bisa menjadi miliader.”
”Ya Allah, aku tidak mau mutiara-mutiara ini. Lebih baik aku miskin di dunia ini daripada miskin di akhirat nanti. Ya Allah kumpulkan kembali mutiara-mutiara ini dengan amalan ibadah lainnya sampai aku meninggal nanti,” ujar pemuda itu sadar diri. Tujuh mutiara yang berada di depannya itu hilang seketika. Ia berjanji tak akan mengeluh dan menjalani ibadah lebih baik lagi demi kekayaan akhirat kelak. [dari guyon orang-orang makrifat, wibi ar].
Di kutip dari koran republika
de2widi26.multiply.com

Ilmuwan Indonesia

Alkisah di tahun 2100 diadakan perlombaan pengetahuan ilmiah tingkat dunia di Jenewa. Tahap Seleksi awal dilakukan interview oleh panitia penyelenggara, berikut kira-kira cuplikannya : Peserta pertama dari Amerika dipanggil Panitia Panitia :”Coba ceritakan siapa itu Galileo Galilei?” Si Amerika : “Fisikawan Italia zaman Reinaissance, penyempurna teleskop yang bisa mengamati bintang dan pendukung teori Copernicus. Panitia : “Kalo James Watt?” Si Amerika : “Ilmuwan Skotlandia penemu mesin uap modern yang memicu revolusi industri, nama belakangnya dipakai sebagai satuan daya saat ini.” Panitia : “Ok. Good. Proceed….” Peserta kedua dari China dipanggil Panitia Panitia : “Coba ceritakan siapa itu Archimedes?” Si Chinese : “Filsuf Yunani Kuno. Penemu cara kerja tuas, sistem katrol, menyempurnakan nilai pi, dan kutipannya yang paling terkenal ‘Uereka, Uereka!!’.” Panitia : “Well. Good enough, bagaimana dengan Guglielmo Marconi?” Si Chinese : “Ilmuwan asal Italia pemenang nobel dan penemu sistem telegrafi tanpa kabel yang kemudian dikembangkan menjadi radio.” Panitia : “Ok. Fine. Proceed…..” Tibalah peserta ketiga dari Indonesia dipanggil Panitia Panitia : “Coba ceritakan siapa itu Albert Enstein?” Si Indo berpikir sebentar kemudian menjawab : “Uhm…Tidak Tahu Tuh…” Panitia agak kaget, tetapi kemudian melanjutkan : “Kalo Sir Isaac Newton siapa tuh?” Si Indo berpikir lagi, kemudian lagi-lagi menjawab : “Er…Tidak Tahu juga…” Kali ini Panitia tambah kaget, tapi masih dilanjutkan : “Ok, gimana dengan Thomas Alva Edison. Tau donk?” Si Indo mulai jengkel juga. Jawabnya : “Ndak Tahu!!!” Sang Panitia kehilangan kesabarannya, “Huh? Kamu tidak tahu siapa itu Enstein, Newton, Edison tapi kamu nekad mau ikut perlombaan tingkat dunia seperti ini? Gak salah?” Sindir Sang Panitia dengan sinisnya. Si Indo langsung menghardik : “Oh ya? Sekarang gua balik nanyain elo. Tau si Urip gak? Si Raharjo? Suprapto? Hah?” Panitia : “Gak Tau. Emang siapa itu?” Si Indo : “Nah itu lah….masing-masing kan kita punya kenalan sendiri-sendiri!!” Panitia :

Baca Selengkapnya di: http://klikpintar.com/lain-lain/anekdot-lucu/
Copyright © KlikPintar.com

SOPIONASE NEGARA

Dikisahkan khalifah harun al rasyid membelanjakan harta begitu besar untuk membangu spionase negara.., salah seorang menteri berkata padanya..:"Wahai amirul mukminin , engkau mengingatkan aku  pada kisah seorang penggembala yg mengkhawatirkan ternaknya... lalu dia banyak sekali memelihara anjing....! akhirnya ia terpaksa menyembelih separo dari hewan ternaknya untuk memberimakan   anjing-anjingnya.."
Sumber :

Lebih Celaka

Seorang istri yang sedang hamil berkata pada suaminya yang berparas buruk, "celaka kalau anak kita mirip engkau...." 
Suaminya menjawab... "Lebih celaka lagi kalau dia mirip orang lain..." hee....he hee.

KEBANGKITAN UMAT ISLAM..

Kebangkitan Umat islam tidak bisa dicapai hanya dengan berkumpul, dengan pameran kekuatan dan keindahan berpawai... 
Jalan menuju peningkatan mutu kaum muslimin ialah : Tauhid yang murni, lepasnya dari Bid'ah dan kesesatan dan mulai berpegang teguh pada Alqur'an dan Sunnah Rosululloh s.a.w.

ORANG AUSTRALIA TAKUT KE KOTA SOLO....!?

Beberapa tahun yg lalu (skitar 2007) seorang berkebangsaan australia Patah tulang karena kcelakaan. Dia mndapat rekomendasi untuk menjalani perawatan di Rumahsakit bedah  Tulang  "RS ORTOPEDY SOLO"  yg terkenal itu... .

Ia diterbangkan ke indonesia dan di bawa dg mobil ke kota SOLO. Setelah sampai di surakarta... ia melihat tulisan "Solo". Dia berkata :"Wah ini SOLO...!?TEMPATNYA ABUBAKAR BA'ASYIR....!!!?" Lalu ia pulang lagi ke Negaranya..., dan tidak jadi berobat di RS ORTOPEDI SOLO karena takut...
 Sebab SOLO adalah tempatnya PEJUANG ISLAM...!!
Tapi biasalah..., dari dulu hinggga sekarang Orang-orang kafir menuduh Nabi Muhammad saw. sebagai "PENYA'IR GILA"..,"TUKANG SIHIR" dan Sebagainya.. Sekarang mereka menuduh Para Ulama yg mengajarkan tauhid dan jihad serta Mujahidin/Pejuang Islam sebagai"TERORIS""

Humor Jihad

Menanggapi aksi jihad yang dilakukan oleh banyak warga Muslim yang percaya
kematiannya akan ‘menjamin’ tempat di surga, Gus Dur malah kembali melemparkan
leluconnya.
“Gus, betulkah para pengebom itu mati syahid dan bertemu bidadari di
surga?” tanya seorang wartawan kepada Gus Dur.
Gus Dur pun menjawab, “Memangnya sudah ada yang membuktikan? Tentu saja
belum kan, ulama maupun teroris itu kan juga belum pernah ke
surga. Mereka itu yang jelas bukan mati syahid tapi mati sakit. Dan kalau pun
mereka masuk surga, mereka akan menyesal bertemu bidadari, karena kepalanya
masih tertinggal di dunia dan ditahan oleh polisi.”

Humor Umat Beragama

Dalam sebauh Seminar di Batam. Gus Dur menjelaskan kebersamaan harus diawali
dengan sikap berbaik hati terhadap sesama.
“Oleh karena itu seluruh umat bertanggungjawab atas masa depan bangsa.
Boleh berantem satu sama lain tapi keselamatan bangsa tetap diutamakan,”
kata Gus Dur disambut tawa peserta.

NGALAP BERKAH DARI UST ABU BAKAR BAASYIR...??

Suatu saat ketika ust Abu bakar ba'asyir sedang berjalan, datang seorang pemuda yg dari penampilannya ia seorang muslim/santri entah dari pondok mana..., ia bersalaman dengan ust Abu lalu mencium tangan beliau....
Pemudaitu berkata : "biar dapat berkahnya Ustadz....." lalu dijawab oleh
ust Abu. : "Tangan saya tidak ada berkahnya.., adanya kringet.....""   Hi hi hi...,

Dialog Dua Orang Dungu

Dua orang dungu memandang ketinggian menara masjid dengan kekaguman, yang seorangnya berkata...:"Alngkah tingginya badan orang jaman dahulu....sehingga bisa membangun menara itu...!" Kawanya menjawab..:"Bodohnya kamu..! mana ada di dunia ini orang yg badanya setinggi itu...., mereka membuatnya di bawah baru menegakkannya...!?"

Keturunan Kera

Seorang pemuda perancis berhasrat meminang gadis Jepang.., dia menemui tokoh masyarakat ditempat itu dan bertanya :"bagamanakah pendapat anda? apakah mereka akan menolak pinangan saya karena saya berkebangsaan perancis..?" Tokoh masyarakat itu menjawab :"mereka akan menolak anda bukan karena anda berkebangsaan prancis... , tetapi karena asal usul anda...? Asal usul bangsa anda adalah dari kera...' sedang menurut tradisi kami, bangsa jepang berasal dari dewa matahari."
ini bisa di ambil hikmahnya bagi orang yang percaya dengan teorinya darwin...!!

Humor Polisi

Humor lain yang diingat banyak orang adalah kritikan dalam bentuk lelucon yang
dilontarkan saat banyak pihak mempertanyakan moralitas polisi, yang masih bisa
berlaku dengan saat sekarang walaupun humor ini dilontarkannya setahun silam.
“Polisi yang baik itu cuma tiga. Pak Hugeng almarhum bekas Kapolri, patung
polisi dan polisi tidur,” selorohnya.

Sultan dan Dua Orang Gila

Seorang sultan ingn meng hibur dirinya dan tertawa..,lalu ia meng hadirkan dua orang gila. Setelah keduanya berbicara sultan berlagak marah dan minta dibawakan pedang untuk memenggal leher mereka...,
Mendengar nian sultan tersebut,salah seorang dari orang gila itu berkata pada temannya... "sebelumnya kita hanya dua orang, tapi kini kita bertambah menjadi tiga...);"" mendengar ucapan itu sultan tertawa terbahak-bahak...? dan terkabul lah keinginannya untuk tertawa...!?"

Do you like Salad?

Rombongan istri pejabat Indonesia  pelesir ke San Fransisco
menemani suami mereka yang sedang studi banding. Ceritanya mereka mampir ke sebuah restoran. Ketika
memesan makanan, mereka bingung dengan menu-menu makanan yang disediakan.
Melihat itu, sang pelayan  berinisiatif menawarkan makanan yang barangkali
semua orang tahu.
“If you Confuse with menu, just choose one familiar..” kata si pelayan
Rombongan ibu-ibu saling berbisik menebak si pelayan itu ngomong apa.
Si Pelayan tersenyum “Oke, do you like salad ?”
Seorang ibu yang sok tahu menjawab “Sure, I am Moslem, five times in one day”
(maksud si ibu, dia muslim dan shalat lima
kali sehari).

Jam Dermawan

 Seorang Yahudi meninggal dunia. Sambil menunggu keputusan akan dimasukan ke syurga atau neraka. Ia disuruh menunggu oleh malaikat.
Sambil menunggu ia melihat jam-jam dinding yang banyak sekali. Tetapi kecepatan masing-masing jam berbeda. Ada yang lambat ada yang cepat.
Ia bertanya kepada Malaikat, ”Ini jam apa??.
Kata malaikat, ”Oh, ini jam setiap bangsa didunia. Kami menyebutnya jam dermawan. Semakin lambat perputaran jam tersebut, semakin dermawan bangsa tersebut.
Katanya, ”Oo, kalau begitu mana jam Yahudi??”
”Oh, jam Yahudi. Jam itu sangat berguna bagi kami, jadi tidak kami letakkan disini,
tapi kami letakkan didapur sebagai KIPAS ANGIN….
Dikutip dari :

Gus Dur dan Orang Mati

Mungkinkah Gus Dur benar-benar percaya pada isyarat dari
makam-makam leluhur? Kelihatannya dia memang percaya, sebab Gus Dur selalu siap
dengan gigih dan sungguh-sungguh membela “ideologi”nya itu. Padahal
hal tersebut sering membuat repot para koleganya. 
Tapi, ini mungkin jawaban yang benar, ketika ditanya kenapa Gus Dur sering
berziarah ke makam para ulama dan leluhur. 
“Saya datang ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak

Jam Dermawan

 Seorang Yahudi meninggal dunia. Sambil menunggu keputusan akan dimasukan ke syurga atau neraka. Ia disuruh menunggu oleh malaikat.
Sambil menunggu ia melihat jam-jam dinding yang banyak sekali. Tetapi kecepatan masing-masing jam berbeda. Ada yang lambat ada yang cepat.
Ia bertanya kepada Malaikat, ”Ini jam apa??.
Kata malaikat, ”Oh, ini jam setiap bangsa didunia. Kami menyebutnya jam dermawan. Semakin lambat perputaran jam tersebut, semakin dermawan bangsa tersebut.
Katanya, ”Oo, kalau begitu mana jam Yahudi??”
”Oh, jam Yahudi. Jam itu sangat berguna bagi kami, jadi tidak kami letakkan disini,
tapi kami letakkan didapur sebagai KIPAS ANGIN….
Dikutip dari :

Jam Dermawan

 Seorang Yahudi meninggal dunia. Sambil menunggu keputusan akan dimasukan ke syurga atau neraka. Ia disuruh menunggu oleh malaikat.
Sambil menunggu ia melihat jam-jam dinding yang banyak sekali. Tetapi kecepatan masing-masing jam berbeda. Ada yang lambat ada yang cepat.
Ia bertanya kepada Malaikat, ”Ini jam apa??.
Kata malaikat, ”Oh, ini jam setiap bangsa didunia. Kami menyebutnya jam dermawan. Semakin lambat perputaran jam tersebut, semakin dermawan bangsa tersebut.
Katanya, ”Oo, kalau begitu mana jam Yahudi??”
”Oh, jam Yahudi. Jam itu sangat berguna bagi kami, jadi tidak kami letakkan disini,
tapi kami letakkan didapur sebagai KIPAS ANGIN….
Dikutip dari :

Jam Dermawan

 Seorang Yahudi meninggal dunia. Sambil menunggu keputusan akan dimasukan ke syurga atau neraka. Ia disuruh menunggu oleh malaikat.
Sambil menunggu ia melihat jam-jam dinding yang banyak sekali. Tetapi kecepatan masing-masing jam berbeda. Ada yang lambat ada yang cepat.
Ia bertanya kepada Malaikat, ”Ini jam apa??.
Kata malaikat, ”Oh, ini jam setiap bangsa didunia. Kami menyebutnya jam dermawan. Semakin lambat perputaran jam tersebut, semakin dermawan bangsa tersebut.
Katanya, ”Oo, kalau begitu mana jam Yahudi??”
”Oh, jam Yahudi. Jam itu sangat berguna bagi kami, jadi tidak kami letakkan disini,
tapi kami letakkan didapur sebagai KIPAS ANGIN….
Dikutip dari :

Media Salah Kutip

Gus Dur, dalam satu acara peluncuran biografinya,
menceritakan tentang kebiasan salah kutip oleh media massa atas berbagai pernyataan yang pernah
dikeluarkannya.
Dia mencontohkan, ketika berkunjung ke Sumatera Utara ditanya soal pernyataan
Menteri Senior Singapura Lee Kuan Yew tentang gembong teroris di Indonesia,
dia mengatakan, pada saatnya nanti akan mengajarkan demokratisasi di Singapura.
Namun, sambungnya, media massa
mengutip dia akan melakukan demo di Singapura.

Humor DPR

Ini guyonan tentang prilaku anggota DPR
RI. Sempat menyebut mereka
sebagai anak TK, Gus Dur pun berseloroh anggota DPR sudah ‘turun pangkat’
setelah ricuh dalam sidang paripurna pembahasan kenaikan bahan bakar minyak
(BBM) pada 2004 silam.
“DPR dulu TK sekarang playgroup,” kata Gus Dur di kediamannya
di Ciganjur, Jakarta,
Selatan, Kamis (17/03), ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang kejadian di
DPR saat sidang Rabu (16/03).

Kuli dan Kiyai

Rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King
Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan
untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang di antara
kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab.
Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambil
berucap: Amin, Amin, Amin!
Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: “Lho kenapa
Anda berkerumun di sini?”
“Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu
pasti kyai.

Tiang bendera

Seorang Bupati memerintahkan satpam untuk mengukur tiang bendera.
Bupati: ”Satpam, coba ukur tiang bendera itu, berapa meter tingginya??”
Satpam: ”Siap, Pak!!” (sambil membawa tali, dia memanjat tiang bendera.)
Bupati: ”Nanti kamu jatuh kalau memanjat begitu. Kan bisa kamu robohkan lalu kamu ukur.”
Satpam: "Kalau dirobohkan dulu baru diukur… Itu bukan tingginya, Pak?! Tetapi panjangnya.."
Bupati: (Agak dongkol.)

Orang Buta dan Lampu

Seorang buta berjalan membawa gentong diatas pundaknya sambil menenteng lampu. Berjalan menuju sungai untuk mengisi gentong itu.
Seseorang yang melihatnya berkata,"Wahai orang buta. Malam hari dan siang hari sama saja bagimu. Lalu apa manfaat lampu itu?"
Orang buta itu menjawab,"Hai orang yang suka mencampuri urusan orang lain!! Lampu ini kuperuntukan kepada orang yang buta hati, agar ia tidak terpeleset atau menabrakku."

Tengkorak Musa

Seorang turis sedang berkunjung ke Yerussalem.
Seorang Yahudi menawarkan kepadanya sebuah tengkorak.
"Tuan, ini tengkorak kepala Musa, harganya Cuma 100 dollar."
"Tidak!!", jawab turis itu,"terlalu mahal".
"Bagaimana kalau yang ini?!", katanya sambil Memperlihatkan tengkorak yang lebih kecil,
"Hanya 50 dollar".
"Tengkorak siapa ini???
"Ini kepala Musa semasa kecil".
"Hah…??!!!"

Teka Teki Suksesi

Seorang wakil presiden dimasa Orde Baru, sebut saja namanya Tresno.
Sebagai wakil presiden yang baik, ia ingin belajar dari Lee Kuan Yew bagaimana caranya memilih Menteri yang pintar. Maka dia datang ke Singapura diam-diam.
"Bagaimana caranya memilih Menteri yang pintar, Pak Lee??"
"Gampang", jawab Lee,
“Kita test saja kecerdasannya”.
Dan tokoh Singapura itupun Memanggil perdana menterinya, Goh Chok Tong. Lee mengajukan satu pertanyaan yang harus dijawab Goh dengan cepat dan tepat :
"Hai, Chok Tong, misalkan orang tuamu punya anak tiga orang, Siapakah gerangan anak yang bukan kakakmu, dan Bukan pula adikmu?"
Goh menjawab dengan tangkas,"Ya itu saya sendiri."
Lee bertepuk tangan, "Angka 10 untuk Goh. Sebab itu dia kupilih!"
Tresno sangat terkesan dengan cara memilih gaya Lee Kuan Yew ini. Dia pulang ke Jakarta dan segera mau menguji Moko
“Pak Moko,,” kata Tresno, "Saya ingin menguji sampeyan. Ada satu pertanyaan yang harus sampeyan jawab : Misalkan orang tua sampeyan punya anak tiga orang. Siapakah gerangan anak yang bukan kakak sampeyan dan bukan pula adik sampeyan??"
Ternyata Moko tidak segera bisa menjawab. Tapi dia punya akal dan minta permisi sebentar keluar ruangan, dimana menunggu Surata.
"Coba mas Rata", Katanya kepada bawahannya ini.
"Misalkan orang tua situ punya anak tiga orang. Siapakah gerangan anak yang bukan kakak situ dan bukan pula adiknya situ??"
Surata berfikir lima menit, lalu menjawab :"Itu saya, Pak."
Moko senang bukan main, da masuk kembali ke ruang Tresno. Dia langsung maju."Jadi tadi petunjuknya… eh, pertanyaannya bagaimana,Pak Tres??".
Tres dengan sabar mengulangi,"Orang Tua sampeyan punya anak tiga orang. Siapakah anak yang bukan kakak sampeyan dan bukan adik sampeyan??"
Moko kali ini menjawab tangkas :"Ya..Surata, Pak!!".
Tres ketawa geli.."Pak Moko ini gimana!! Jawabnya yang benar, ya..Goh Chok Tong, dong!!"

Obrolan Monyet

Monyet Cantik : “kaum manusia, aneh ya”

Monyet Ayu : “emangnya, kenapa?”

Monyet Cantik : “ setiap orang yang jelek, dibilang dasar moyet” tersinggung aku”  apa salah kaum kita ya “.

Monyet Ayu : “ terima ajalah nasib “

Monyet Cantik : “ padahal kaum kita, nggak ada yang Korupsi Kolusi Nepotisme Cuma yang ada KKN doang”

Monyet Ayu : “ya, sama aja kalo gitu”

Moyet Cantik : “ Bukan KKN Korupsi, Kolusi Nepotisme.  Tapi KKN nya adalah Kesana Kesini Nangkring, tau”


Monyet Ayu : “ O………. gitu ya, dasar Monyet”.

Tanda-tanda orang pintar

"anak-anak tanda orang pintar apa?" guru bertanya
"rajin baca dan nulis, bu!!!" jawab anak anak
"bagus-bagus" puji guru
"rajin nyontek bu" jawab amir
"lah kok, gitu mir" tegur guru
"buktinya kita nyontek buat kapal, ahirnya kita pintar buat kapal" betulkan, bu"
"betul juga, kamu mir" jadi anak anak rajinlah nyontek" guru berkata
"asiiiik, besok ulangan kita bisa nyotek" jawab anak anak gembira.
"bukan, yang model itu" seru guru sambil megang jidat.

Obrolan Monyet

Monyet Cantik : “kaum manusia, aneh ya”

Monyet Ayu : “emangnya, kenapa?”

Monyet Cantik : “ setiap orang yang jelek, dibilang dasar moyet” tersinggung aku”  apa salah kaum kita ya “.

Monyet Ayu : “ terima ajalah nasib “

Monyet Cantik : “ padahal kaum kita, nggak ada yang Korupsi Kolusi Nepotisme Cuma yang ada KKN doang”

Monyet Ayu : “ya, sama aja kalo gitu”

Moyet Cantik : “ Bukan KKN Korupsi, Kolusi Nepotisme.  Tapi KKN nya adalah Kesana Kesini Nangkring, tau”


Monyet Ayu : “ O………. gitu ya, dasar Monyet”.