Ada seorang raja yang memimpin suatu
negeri. Raja ini memiliki seorang pembantu yang jika ia terkena musibah, ia
selalu berkata “Al Khair Mukhtarallah” (Yang terbaik adalah pilihan Allah).
Suatu hari Raja tersebut makan. Kemudian salah satu jarinya terpotong pisau.
Spontan pembantunya berkata “Al Khair Mukhtarallah” (Yang terbaik adalah
pilihan Allah). Mendengar perkataan itu, sang Raja pun marah dan murka kepada
pembantunya. Akhirnya pembantunya dijebloskan ke dalam penjara. Tatkala akan
dimasukkan ke dalam penjara, pembantunya berkata lagi ; “Al Khair Mukhtarallah”
(Yang terbaik adalah pilihan Allah). Sang Raja pun semakin murka kepadanya.
Hari pun berlalu. Sang Raja pergi berburu bersama pengawal dan anak buahnya hingga mereka keluar dari wilayah kerajaannya. Tiba-tiba mereka bertemu orang-orang penyembah Api dan Dewa (kaum Majusi). Mereka pun menangkap sang Raja beserta rombongannya guna dijadikan persemba
Hari pun berlalu. Sang Raja pergi berburu bersama pengawal dan anak buahnya hingga mereka keluar dari wilayah kerajaannya. Tiba-tiba mereka bertemu orang-orang penyembah Api dan Dewa (kaum Majusi). Mereka pun menangkap sang Raja beserta rombongannya guna dijadikan persemba
han untuk dewa mereka. Satu per satu mereka dibunuh
hingga tibalah giliran sang Raja.
Tatkala raja tersebut akan dipenggal, salah seorang kaum Majusi itu melihat jari sang Raja yang terpotong. Suatu persembahan haruslah sempurna sementara ada cacat dalam tubuh sang Raja. Akhirnya sang Raja tidak jadi dibunuh dan ia dikeluarkan dalam keadaan hidup.
Sang Raja pun gembira luar biasa. Ia segera teringat pembantunya yang ia penjara. Raja pun kembali ke istananya dan bertemu pembantunya untuk membebaskannya. Setelah ia bebaskan, masih ada satu pertanyaan yang mengganjal dalam hati Raja. Ia pun bertanya kepada pembantunya:
Mengapa ketika kamu dipenjara, kamu mengatakan ; “Al Khair Mukhtarallah” (Yang terbaik adalah pilihan Allah) ?
Pembantunya menjawab ; “Jika aku tidak dipenjara, mungkin aku sudah dibunuh seperti pengawal dan anak buah tuan di luar sana”
-Al-Ustadz Abu Abdil Muhsin; Tawakkal Kepada Allah- via: Facebook Boby Harmoyo & Belajar Sholat Wajib Dan Sholat Sunnah Yang Khusyu
Tatkala raja tersebut akan dipenggal, salah seorang kaum Majusi itu melihat jari sang Raja yang terpotong. Suatu persembahan haruslah sempurna sementara ada cacat dalam tubuh sang Raja. Akhirnya sang Raja tidak jadi dibunuh dan ia dikeluarkan dalam keadaan hidup.
Sang Raja pun gembira luar biasa. Ia segera teringat pembantunya yang ia penjara. Raja pun kembali ke istananya dan bertemu pembantunya untuk membebaskannya. Setelah ia bebaskan, masih ada satu pertanyaan yang mengganjal dalam hati Raja. Ia pun bertanya kepada pembantunya:
Mengapa ketika kamu dipenjara, kamu mengatakan ; “Al Khair Mukhtarallah” (Yang terbaik adalah pilihan Allah) ?
Pembantunya menjawab ; “Jika aku tidak dipenjara, mungkin aku sudah dibunuh seperti pengawal dan anak buah tuan di luar sana”
-Al-Ustadz Abu Abdil Muhsin; Tawakkal Kepada Allah- via: Facebook Boby Harmoyo & Belajar Sholat Wajib Dan Sholat Sunnah Yang Khusyu
0 komentar:
Posting Komentar