Atho' bin Abi Robah datang kepada Hisyam bin 'Abdul Malik. Hisyam menyambutnya dan berkata, "Apa hajatmu wahai Abu Muhammad?"
Saat itu Hisyam bersama para tokoh yang sedang berbincang, maka mereka diam. Atho' mengingatkan Hisyam terkait dengan santunan negara untuk penduduk Al-Haromain. Hisyam berkata, "Baik. Petugas, tulis santunan untuk orang-orang Makkah dan orang-orang Madinah."
Kemudian Hisyam berkata, "Abu Muhammad, masih ada hajat yang lain?"
Atho' mengingatkannya dengan orang-orang Hijaz, Nejed dan orang-orang perbatasan. Maka Hisyam melakukan apa uang dia katakan, sehingga Atho' mengingatkannya agar berbuat baik kepada ahli dzimmah dan tidak membebani mereka melebihi batas kemampuan mereka. Hisyam pun menyanggupinya. Kemudian akhir perbincangan, Hisyam bertanya, "Masih ada hajat?"
Atho' menjawab, "Ada wahai Amirul Mukminin, BERTAQWALAH KEPADA ALLAH PADA DIRIMU, KARENA ENGKAU DICIPTAKAN SENDIRI, MATI SENDIRI, DIBANGKITKAN SENDIRI, DIHISAB SENDIRI, TAK SEORANG PUN, DEMI ALLAH, DARI MEREKA YANG ENGKAU LIHAT INI YANG AKAN BERSAMAMU."
Maka Hisyam menangis dan Atho' meninggalkan tempat. Manakala dia sampai di pintu, seorang laki-laki menyusulnya dan memberinya sebuah kantong, isinya tidak diketahui, bisa dirham dan bisa juga dinar. Laki-laki itu berkata, "Amirul Mukminin memberimu ini."
Atho' berkata, "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan."{QS. Al-An'am:90}
"Upahku tidak lain hanyalah dari Robb semesta alam."{QS. Asy-Syu'aro: 127}
Kemudian dia keluar dan demi Allah dia tidak minum seteguk air pun atau kurang dari seteguk.
[Mukhtashor Minhajul Qoshidin, Al-Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi.]
Sumber: Facebook Abu Abdillah Huda
0 komentar:
Posting Komentar