"Assalamu’alaikum….”
suara itu terdengar dari kejauhan dan seketika memecah konsentrasi kami yang sedang menigikuti kajian ba’da Magrib kemarin, (Ahad, 18 November 2012) di Masjid Al-Ikhlas Samofa Biak-Papua.
suara itu terdengar dari kejauhan dan seketika memecah konsentrasi kami yang sedang menigikuti kajian ba’da Magrib kemarin, (Ahad, 18 November 2012) di Masjid Al-Ikhlas Samofa Biak-Papua.
dengan serempak kami membalas salam
tersebut sembari mencari sumber suara dimaksud.
ternyata suara itu terucap oleh salah seorang ikhwan (TUNANETRA) dari bagian pintu masjid sebelah selatan (±20 meter).
dengan tergopoh-gopoh, ia menyusuri ruang masjid mencari suara Ustadz yang mengisi kajian (Ust. Hasmawi), Ustadz pun kemudian mengistruksikan salah seorang ikhwan untuk dapat menolong/menuntunnya ke arah kami.
ana tertegun..
sambil bergumam dalam hati… Subhaanallah,,,
tertunduk dalam rasa malu semalu-malunya…
ana kencangkan gigi geraham, tanpa sadar air mata ini menetes..
betapa bodohnya ana… sangat bodoh…
yang sering kali lalai dalam mengikuti kajian rutin yang dilaksanakan tiap ahad..
terlalu sibuk mengurusi urusan dunia..
sampai-sampai mengkhususkan diri untuk menelaah ilmu agama
sebagai bekal kehidupan akhiratpun ana sepelehkan,
ia yang tak sesempurna ana..
malah dengan bersusah payah meski tertatih
mencari cara menelusuri gelapnya malam
hanya untuk menghadiri majelis ilmu
Ya Robbi..
Betapa besarnya kasih sayangMu pada hamba..
Engkau masih mengizinkan hamba hadir kali ini
lalu Engkau tunjukkan betapa besar Rahmatmu
sebagai renungan terkhusus bagi ana
dan untuk kita bersama…
ternyata suara itu terucap oleh salah seorang ikhwan (TUNANETRA) dari bagian pintu masjid sebelah selatan (±20 meter).
dengan tergopoh-gopoh, ia menyusuri ruang masjid mencari suara Ustadz yang mengisi kajian (Ust. Hasmawi), Ustadz pun kemudian mengistruksikan salah seorang ikhwan untuk dapat menolong/menuntunnya ke arah kami.
ana tertegun..
sambil bergumam dalam hati… Subhaanallah,,,
tertunduk dalam rasa malu semalu-malunya…
ana kencangkan gigi geraham, tanpa sadar air mata ini menetes..
betapa bodohnya ana… sangat bodoh…
yang sering kali lalai dalam mengikuti kajian rutin yang dilaksanakan tiap ahad..
terlalu sibuk mengurusi urusan dunia..
sampai-sampai mengkhususkan diri untuk menelaah ilmu agama
sebagai bekal kehidupan akhiratpun ana sepelehkan,
ia yang tak sesempurna ana..
malah dengan bersusah payah meski tertatih
mencari cara menelusuri gelapnya malam
hanya untuk menghadiri majelis ilmu
Ya Robbi..
Betapa besarnya kasih sayangMu pada hamba..
Engkau masih mengizinkan hamba hadir kali ini
lalu Engkau tunjukkan betapa besar Rahmatmu
sebagai renungan terkhusus bagi ana
dan untuk kita bersama…
0 komentar:
Posting Komentar