:: Salah Satu Golongan Yang Memiliki Cahaya Pada Hari Kiamat ::
Adalah mereka yang tua dalam Islam (Islam hingga usia senja)
Diriwayatkan dari Fadhalah bin Ubaid radhiyallahu 'anhu, ia berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Uban adalah cahaya di wajah orang muslim, maka barangsiapa yang berkehendak, silahkan mencabut cahayanya." [HR.Ahmad dalam al Musnad]
Diriwayatkan dari Ka'ab bin Murrah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang tumbuh satu uban (dikepalanya), uban itu akan menjadi cahaya untuknya pada hari kiamat." [HR.Baihaqi]
Dengan satu uban akan dicatat satu kebaikan dan diangkatkan satu derajat.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Uban adalah cahaya orang mukmin, tidaklah seseorang tumbuh satu uban (dikepalanya) dalam Islam melainkan ia akan mendapatkan satu kebaikan untuk setiap satu uban dan diangkat untuknya satu derajat." [HR.at Tirmidzi]
Dikutip dari: Prahara Padang Mashar, Dr.Ahmad Musthafa Mutawalli, Penerbit Darul Ilmi
Adalah mereka yang tua dalam Islam (Islam hingga usia senja)
Diriwayatkan dari Fadhalah bin Ubaid radhiyallahu 'anhu, ia berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Uban adalah cahaya di wajah orang muslim, maka barangsiapa yang berkehendak, silahkan mencabut cahayanya." [HR.Ahmad dalam al Musnad]
Diriwayatkan dari Ka'ab bin Murrah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang tumbuh satu uban (dikepalanya), uban itu akan menjadi cahaya untuknya pada hari kiamat." [HR.Baihaqi]
Dengan satu uban akan dicatat satu kebaikan dan diangkatkan satu derajat.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Uban adalah cahaya orang mukmin, tidaklah seseorang tumbuh satu uban (dikepalanya) dalam Islam melainkan ia akan mendapatkan satu kebaikan untuk setiap satu uban dan diangkat untuknya satu derajat." [HR.at Tirmidzi]
Dikutip dari: Prahara Padang Mashar, Dr.Ahmad Musthafa Mutawalli, Penerbit Darul Ilmi
0 komentar:
Posting Komentar