Selama ini kita seringnya melihat kaum laki-laki saja yang menyembelih baik hewan qurban maupun hewan sembelihan, bagaimana hukumnya wanita menyembelih?
Dalam hal ini diterapkan kaidah fiqhiyah secara umum yaitu,
الأصل في أحكام الشريعة استراك الرجال و النساء فيها إلا إذا دل دليل علي خصوصية
“Hukum asal dalam syariat adalah sama antara laki-laki dan wanita kecuali ada dalil yang menunjukkan kekhususannya.”
Dalil keumuman menyembelih adalah firman Allah Ta’ala,
إِلاَّ مَا ذَكَّيْتُمْ
“Kecuali yang sempat kalian menyembelihnya.” (Al-Maa’idah: 3)
Dalam hal ini tidak ada kekhususan bahwa menyembelih khusus bagi laki-laki saja, oleh karena itu wanita boleh menyembelih asalkan terpenuhi syarat-syaratnya.
Al-Lajnah Ad-Daimah (semacam MUI di Saudi) ditanya,
هل ذبح المرأة جائز عند عدم الضرورة؟
“Apakah sembelihan wanita boleh ketika keadaan darurat?”
Jawaban,
ذبح المرأة جائز إذا كانت مسلمة أو كتابية ، لعموم الأدلة في ذلك وعدم وجود مخصص يخرج المرأة من دخولها في هذا العموم ، ولحديث ابن كعب بن مالك يحدث عن أبيه أنه كانت لهم غنم ترعى بسلع فأبصرت جارية لنا بشاة من غنمنا موتا فكسرت حجرا فذبحتها به فقال لهم : لا تأكلوا حتى أسأل النبي صلى الله عليه وسلم أو أرسل النبي صلى الله عليه وسلم من يسأله وأنه سأل النبي صلى الله عليه وسلم عن ذلك فأمره بأكلها . أخرجه البخاري. والأمر بأكلها مع أن التي ذبحتها امرأة دليل على جواز ذبحها ولو كان
“Sembelihan wanita boleh jika ia seorang wanita muslimah atau wanita ahli kitab, karena keumuman dalil mengenai hal tersebut dan tidak ada kekhususan yang mengeluarkan wanita dalam keumuman hukumnya. Terdapat hadits Ibnu Ka’ab bin Malik dari bapaknya bahwasanya mereka mempunyai kambing yang digembalakan, kemudian seorang budak perempuan milik mereka, melihat seekor kambing yang akan mati, maka budak perempuan tadi segera memecahkan batu kemudian menyembelihnya, kemudian mereka berkata, ‘jangalah kalian memakannya sampai saya tanyakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam atau diutus kepada Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam yang akan bertanya, kemudian ia bertanya kepada Nabi Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam tentang hal tersebut dan beliau (Nabi) memerintahkan untuk memakannya (hadits HR. Bukhari). Perintah untuk memakannya sedangkan yang menyembelihnya adalah wanita merupakan dalil bolehnya.”[1]
selengkapnya di:
http://muslimafiyah.com/bolehkah-wanita-menyembelih-qurban.html
Kamis, 26 September 2013
Bolehkah Wanita Menyembelih qurban?
14.51
No comments
0 komentar:
Posting Komentar