Al-Imam Bukhori rohimahullaah meriwayatkan dari ‘Aisyah rodhiyallaahu ‘anha istri Nabi shollallaahu ‘alayhi wa’alaa aalihi wasallam, ‘Aisyah berkata, “Tatkala kami sedang duduk-duduk di rumah Abu Bakar di siang hari, seseorang berkata kepada Abu Bakar, “Itu Rosulullaah shollallaahu ‘alayhi wa’alaa aalihi wasallam mengenakan penutup kepala, datang kepada kita tidak pada waktu yang biasanya,” maka Abu Bakar berkata, “Bapak dan ibuku menjadi tebusan bagi beliau, demi Allah, tidaklah beliau datang pada waktu seperti ini kecuali karena ada perkara penting”.” Aisyah berkata, “Rosulullaah shollallaahu ‘alayhi wa’alaa aalihi wasallam datang kemudian meminta izin masuk, lalu diizinkan dan beliau pun masuk. Lalu Nabi berkata kepada Abu Bakar, “Keluarkanlah orang-orang yang ada dalam rumahmu.” Abu Bakar berkata, “Sesungguhnya mereka adalah keluargamu, bapakku sebagai tebusan bagimu wahai Rosulullaah.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku telah diberi izin untuk berangkat (hijrah).” Maka Abu Bakar berkata, “Bapakku sebagai tebusanmu, wahai Rosulullaah, apakah saya akan menyertai anda?” Rosulullaah menjawab, “Ya”.”
{Lihat Syarah Muslim An-Nawawi, 17/45. Fathul Bari,7/235. Diriwayatkan oleh Al-Bukhori, Kitab Manaqib Al-Anshor, Bab Hijrah An-Nabi wa Ashhabihi Ilaa Al-Madinah, no.3905, 7/231}
Abu Bakar rodhiyallaahu ‘anhu bukannya tidak tahu atau lupa bahaya serta resiko yang akan dihadapi dalam perjalanan hijrah, tetapi karena besarnya tekad dan keinginannya, serta didapatinya kabar bahwa ia diizinkan untuk menemani Nabi shollallaahu ‘alayhi wa’alaa aalihi wasallam yang mulia, maka Abu Bakar justru menangis karena bahagia dan bergembira bisa menjadi pendamping Rosulullaah shollallaahu ‘alayhi wa’alaa aalihi wasallam dalam hijrah tersebut.
Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar rohimahullaah berkata, “Ibnu Ishaq menambahkan dalam riwayatnya bahwa ‘Aisyah rodhiyallaahu ‘anha berkata, “Lalu saya melihat Abu Bakar menangis, dan saya tidak menyangka bahwa ada orang yang menangis karena gembira.”
{Fathul Bari, 7/243.}
Kamis, 26 September 2013
Abu Bakar Ash-Shiddiq rodhiyallaahu ‘anhu menangis karena gembira…
08.05
No comments
0 komentar:
Posting Komentar