Pernah denger celetukan model gitu ???
Bagi mereka (pelaku tahlilan) : Adalah merupakan celaan yang besar jika seseorang meninggal lalu tidak diadakan ritual tahlilan. Sampai - sampai ada yang berkata :
"Kamu kok tidak mentahlilkan saudaramu yang meninggal ?? Seperti nanem (ngubur) bangkai kucing aja !!!"
Saudaraku.. Tidaklah diragukan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah kehilangan banyak anggota keluarga, saudara, karib kerabat, dan juga para sahabat beliau yang meninggal di masa kehidupan beliau shallallahu alaihi wa sallam..
Anak-anak beliau (Ruqooyah, Ummu Kaltsum, Zainab, dan Ibrahim radhiallahu 'anhum) meninggal semasa hidup beliau, akan tetapi tak seorangpun dari mereka yang ditahlilkan (diadakan acara tahlilan) oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam..
Apakah berarti semuanya dikuburkan oleh Nabi seperti menguburkan bangkai kucing ????
Istri beliau yang sangat beliau cintai Khodijah radhiallahu 'anhaa juga meninggal di masa hidup beliau, akan tetapi sama sekali tidak beliau tahlilkan. Jangankan hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, ke-1000 bahkan sehari saja tidak beliau tahlilkan..
Demikian juga kerabat-kerabat beliau yang beliau cintai meninggal di masa hidup beliau, seperti paman beliau Hamzah bin Abdil Muthholib, sepupu beliau Ja'far bin Abi Thoolib, dan juga sekian banyak sahabat-sahabat beliau yang meninggal di medan pertempuran, tidak seorangpun dari mereka yang ditahlilkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam..
Ada yang berani "membangkai kucingkan" istri, kerabat, ataupun para shahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam ???
Demikian pula jika kita beranjak kepada zaman al-Khulafaa' ar-Roosyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali), tidak seorangpun yang melakukan tahlilan terhadap saudara mereka atau sahabat-sahabat mereka yang meninggal dunia..
Begitu juga dengan para imam madzhab.. Tak ada satupun yang mengamalkan tahilan, selametan, atapun kirim pahala, gak ada !! Bahkan ketika para Imam tsb meninggalpun gak ada yang ngadain tahlilan untuk mereka..
Jadi.. Masih mau "Membangkai kucingkan" orang yang meninggal tanpa diadain tahilan ???
Maka.. Wahai pelaku tahilan, selametan, maupun kirim pahala.. RENUNGKAN INI BAIK-BAIK !!
Acara tahlilan yang tidak dikenal oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya, yang bahkan bukan merupakan syari'at tatkala itu, apakah kemudian sekarang berubah statusnya menjadi syari'at yang sunnah untuk dilakukan ??!! Atau bahkan wajib ??!! Bahkan jika ditinggalkan maka dianggap menimbulkan celaan dan dosa ??!!
Mikir sebentarr.. Sambil menggerutu lalu berucap :
" TRUS AKU KI KUDU MELU SOPO ???? "
[Ide dan sebagian tulisan diambil dari : solusiislam.com]
MAKANYA DIBACA DULU BAIK2 SETIAP POSTINGAN BIAR GAK KELIHATAN PINTARNYA..!!!!
Yang entah karena emang gak ngerti, atau hanya pura2 gak ngeti.. Adaaa aja kilah mereka dalam membelokkan nasehat / kata2 lawan bicaranya dari maksud yang sebenarnya..
==> Kita katakan : Jangan baca Al qur'an dikuburan, mending dimasjid atau dirumah saja = Dikira melarang baca Al qur'an..
==> Sholat fardhu lebih baik jama'ah dimasjid, jangan sendiri dirumah = Dikira melarang sholat..
==> Jangan shalawatan, apalagi bareng2, apalagi diiringi musik, itu mirip orang nyanyi-nyanyi.. Apalagi shalawatnya bukan dari Nabi = Dikira melarang Baca Shalawat..
==> Jangan melakukan ritual Tahlilan, Rasulullah tidak mencontohkannya = Dikira melarang baca Tahlil..
==> Jangan melakukan maulidan, para sahabat yang lebih cinta Rasulullah saja tidak melakukannya = Dikira tidak cinta Rasulullah shallallahu alaihi wasallam..
==> Jangan Tawassul dikuburan, bisa jatuh terhadap kesyirikan = Dikira melarang Ziarah kubur..
==> Jangan dikit-dikit yasinan, baca saja Alqur'annya semua, apalagi dikhuskan waktunya, apalagi pahalanya untuk dikirimkan ke mayit = Dikira melarang baca Surat Yasin..
Dan masih banyaaaak nasihat lainnya ya dibelokkan dari maksud yang sebenarnya.. Silahkan ditambahkan sendiri..
Via membedah bid'ah
0 komentar:
Posting Komentar